Laporan Keuangan: Mengenal Lebih Dekat Laporan Keuangan dan Jenisnya

Laporan Keuangan: Mengenal Lebih Dekat Laporan Keuangan dan Jenisnya

-Hallo friends, Accounting Methods, in the article you read this time with the title Laporan Keuangan: Mengenal Lebih Dekat Laporan Keuangan dan Jenisnya, we have prepared this article well for you to read and retrieve the information therein.

Hopefully the content of article posts akuntansi, which we write this you can understand. Alright, happy reading.

Title : Laporan Keuangan: Mengenal Lebih Dekat Laporan Keuangan dan Jenisnya
link : Laporan Keuangan: Mengenal Lebih Dekat Laporan Keuangan dan Jenisnya


READ AlSO


Laporan Keuangan: Mengenal Lebih Dekat Laporan Keuangan dan Jenisnya

Laporan Keuangan

Tujuan dari akuntansi adalah untuk menyediakan informasi keuangan suatu usaha atau bisnis bagi yang membutuhkan. Informasi keuangan yang disediakan oleh akuntansi ini meliputi kinerja keuangan, posisi atau kondisi keuangan dan arus kas (cash flow) usaha. Informasi keuangan ini terangkum dalam laporan keuangan. Pada tulisan ini, kami akan membahas pengertian, manfaat, dan jenis laporan keuangan.



Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah kumpulan atau rangkuman informasi keuangan suatu bisnis yang ditujukan baik bagi bisnis (pihak internal) itu sendiri maupun bagi pembaca laporan keuangan (pihak eksternal). Laporan keuangan mencatat dan melaporkan aktivitas keuangan suatu bisnis selama periode tertentu. Informasi keuangan yang ada di laporan keuangan ini sangat berguna bagi bisnis sebagai dasar dalam mengambil keputusan.

Manfaat Laporan Keuangan

Sebagai kumpulan atau rangkuman informasi keuangan, laporan keuangan memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai berikut:
  • untuk mengetahui kemampuan bisnis dalam menghasilkan cash untuk kelangsungan usahanya
  • untuk mengetahui sumber-sumber dan penggunaan cash
  • untuk mengetahui apakah bisnis memiliki kemampuan dalam membayar utang-utangnya dimasa yang akan datang
  • sebagai dasar untuk menyelidiki transaksi bisnis tertentu
  • sebagai dasar dalam menghitung rasio-rasio keuangan yang sangat berguna bagi bisnis
  • untuk mengetahui trend informasi keuangan tertentu, misalnya profitablitas usaha
Jenis Laporan Keuangan

Jenis laporan keuangan standar atau utama suatu bisnis biasanya terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu: balance sheet (neraca keuangan), income statements (laporan laba rugi) dan cash flow statements (laporan arus kas). Ketiga laporan tersebut adalah sebagai berikut: 

1. Balance Sheet (Neraca Keuangan)
Balance sheet atau Neraca Keuangan yaitu laporan yang menunjukkan posisi atau kondisi keuangan bisnis dari sisi assets dan liabilities pada periode tertentu (biasanya pada akhir bulan). Pada laporan neraca berlaku persamaan akuntansi neraca dimana jumlah total assets sama dengan jumlah total liabilities.
Perlu dicatat bahwa laporan neraca keuangan tidak menunjukkan informasi keuangan selama rentang waktu tertentu, melainkan pada satu titik periode saja. Sehingga, pada laporan balance sheet biasanya berjudul “Laporan Neraca per 31 Agustus” yang berarti “posisi keuangan pada tanggal 31 Agustus“, bukan posisi keuangan selama bulan Agustus. 

2. Income Statements (Laporan Laba Rugi)
Income statements atau Laporan Laba Rugi adalah laporan yang menunjukkan aktivitas keuangan bisnis selama periode tertentu. Laporan laba rugi ini menujukkan apakah bisnis mengalamai laba atau rugi pada periode tersebut, yang merupakan selisih antara pendapatan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan. Pada laporan laba rugi berlaku persamaan akuntansi profit, dimana profit adalah selisih antara income dengan expenses. 

3. Cash Flow Statements (Laporan Arus Kas)
Cash flow statement atau laporan arus kas yaitu laporan yang menujukkan perubahan arus kas (cash) atau setara dengan kas (cash equivalent) bisnis yang diakibatkan oleh kas masuk dan kas keluar dari operasi bisnis.

Cash flow positif berarti likuiditas aset bisnis meningkat, yang berarti bahwa bisnis memiliki potensi kemampuan membayar utang atau pun melakukan investasi dimasa depan. Sedangkan cash flow negatif berarti likuiditas aset menurun, yang juga berarti kebalikan dari cash flow positif: bisnis memiliki potensi tidak mampu membayar utang atau memperluas bisnis dimasa yang akan datang.


Originally posted 2016-06-10 10:56:27.