Siklus Akuntansi: Pengertian Siklus Akuntansi dan Tahapannya

Siklus Akuntansi: Pengertian Siklus Akuntansi dan Tahapannya

-Hallo friends, Accounting Methods, in the article you read this time with the title Siklus Akuntansi: Pengertian Siklus Akuntansi dan Tahapannya, we have prepared this article well for you to read and retrieve the information therein.

Hopefully the content of article posts akuntansi, which we write this you can understand. Alright, happy reading.

Title : Siklus Akuntansi: Pengertian Siklus Akuntansi dan Tahapannya
link : Siklus Akuntansi: Pengertian Siklus Akuntansi dan Tahapannya


READ AlSO


Siklus Akuntansi: Pengertian Siklus Akuntansi dan Tahapannya

Siklus Akuntansi

Akuntansi merupakan sistem pencatatan transaksi keuangan bisnis secara sistematis dan komprehensif. Untuk menghasilkan output akuntansi, yaitu laporan keuangan, akuntansi melewati tahapan-tahapan proses yang sistematis. Tahapan-tahapan aktivitas atau kegiatan dalam akuntansi ini dikenal dengan istilah siklus akuntansi, yang akan menjadi pokok bahasan pada tulisan ini.

Siklus Akuntansi

Pengertian Siklus Akuntansi

Siklus akuntansi adalah kumpulan proses pencatatan dan pemrosesan kejadian akuntansi (accounting events) di suatu perusahaan.

Siklus akuntansi merupakan urutan kegiatan yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mencatat transaksi keuangan suatu bisnis. Transaksi-transaksi keuangan tersebut nantinya akan dirangkum di setiap akhir periode laporan ke dalam laporan keuangan. Siklus akuntansi dikenal juga dengan istilah siklus pembukuan (bookkeeping cycle). 

10 Tahapan dalam Siklus Akuntansi

Tahapan-tahapan atau proses dalam siklus akuntansi adalah sebagai berikut:
  1. Identifikasi kejadian yang menyebabkan transaksi. Contoh kejadian yang menyebabkan terjadinya transaksi antara lain:
    • membeli bahan baku
    • membeli assets
    • membayar gaji kepada karyawan
    • menjual barang atau jasa, dll.
  2. Persiapkan dokumen bisnis yang berkaitan dengan transkasi. Setelah mengidentifikasi transaksi, siapkan dokumen yang berhubungan dengan transaksi tersebut. Semua transaksi harus dilengkapi dengan dokumen. Dokumen-dokumen yang terkait dengan transaksi antara lain:
    • invoice dari supplier
    • invoice untuk customer
    • dokumen penerimaan kas
    • voucher petty cash
    • dokumen pajak, dll
  3. Identifikasi akun-akun apa saja yang akan terpengaruh oleh transaksi. Sebagaimana diketahui, sistem akuntansi modern menggunakan sistem double entry. Sehingga, setiap satu transaksi akan berpengaruh paling tidak ke dua akun. Untuk itu, setiap transaksi yang terjadi harus diidentifikasi akun-akun apa saja yang akan terpengaruh.
  4. Pencatatan transaksi ke akun-akun yang sesuai atau disebut juga dengan aktivitas posting ke buku besar. Setelah mengidentifikasi akun-akun yang terpengaruh oleh transaksi, langkah selanjutnya adalah mencatat transaksi ke buku besar. Penggunaan sistem komputer seperti software akuntansi maupun ERP semakin membantu mempermudah aktivitas ini.
  1. Pembuatan trial balance sebelum penyesuaian (preliminary trial balance). Setelah semua transaksi dicatat, siapkan trial balance sebelum penyesuaian. Trial balance ini bertujuan untuk menganalisa dan mengidentifikasi apakah terjadi kesalahan pada saat melakukan pencatatan, untuk dilakukan koreksi atau pembetulan. Kesalahan-kesalah yang terjadi antara lain seperti salah akun, salah jumlah, dll.
  2. Pencatatan jurnal penyesuaian (adjustment journal). Dijelaskan
  3. Pembuatan trial balance setelah penyesuaian (adjusted trail balance). Dijelaskan
  4. Pembuatan laporan keuangan. Dijelaskan lebih lanjut
  5. Melakukan closing books untuk periode pelaporan. Dijelaskan lebih lanjut
  6. Pembuatan dan review trial balance setelah closing. Dijelaskan lebih lanjut